"And march forth in the way (which leads to) forgiveness from your Lord, and for Paradise as wide as are the heavens and the earth, prepared for Al- Muttaqun. Those who spend (in Allah's cause) in prosperity and in adversity, who repress anger, an who pardon men, verily Allah loves Al-Muhsinun. And those who, when they have committed Fahishah or wronged themselves with evil, remember ALlah and ask forgiveness for their sins; and none can forgive sins but Allah. And do not persist in what (wrong) they have done, while they know. For such, the reward is Forgiveness from their Lord, and Gardens with rivers flowing underneath (Paradise), wherein they shall abide forever. How excellent is this reward for the doers. Many similar ways (and mishaps of life) were faced by nation that have passed away before you, so travel through the earth, and see what was the end of those who disbelieved. This (the Quran) is a plain statement for mankind, a guidance and instruction to those who are Al-Muttaqun. So do not become weak, nor be sad, and you will be superior if you are indeed (true) believers. If a wound has touched you, make sure a similar wound has touched the others. And so are the days (good and not so good), We give to men by turns, that ALlah may test those who believe, and that He may take the martyrs from among you. And Allah likes not the Zalimun. And that ALlah may test (or purify) the believers (from sins) and destroy the disbelievers. Do you think that you will enter Paradise before ALlah tests those of you who fought and tests those who are As-Sabirin? You did indeed wish for death before you met it. Now you have seen it openly with your own eyes."
(Ali-Imran: 133-143)
Teringat berdiri di suatu kawasan perbukitan di Selatan Lubnan memerhati dari jauh bumi Palestin. " Ayah saya seorang syahid," kata seorang budak perempuan comel waktu hampir Maghrib ketika kami sampai di penjuru paling selatan Lubnan yang pernah diduduki oleh rejim Zionis beberapa tahun sebelum itu. Kampung tersebut sangat teruk dibom pada serangan Lubnan oleh tentera Israel tahun lalu. Gadis kecil yang saya temui bersama-sama dengan 2 orang sahabatnya yang lain kelihatan girang dengan kedatangan kami. Tiada tanda-tanda kedukaan atau kemurungan. " Begitu juga abang-abang kami", sahut adik-adik perempuan yang lain, berlumba-lumba mahu bercerita tentang perang yang meletus lebih kurang seminggu sebelumnya.
"Itu rumah saya", kata gadis itu menuding dari jauh. Kawasan itu seakan-akan pekan kecil yang sebahagian besarnya telah ranap. Namun, sebahagian kecil rumah gadis kecil itu masih teguh strukturnya, berselang-seli besi-besi yang berceracakan setelah batuan dindingnya runtuh. Kelihatan mentol lampu bernyala di sebelah atas. Gadis-gadis sekitar 8-10 tahun itu memaut lengan dan tangan saya, tidak sabar hendak menunjuk mortar yang masih belum meletup. " Hati-hati! ", kata pemandu yang membawa kami ke tempat itu.
* * * *
Perasaan saya bercampur-campur ketika menonton berita di TV beberapa malam lepas tentang(kononnya) pencarian artifak di kawasan MasjidAl-Aqsa. Dan apabila saya membaca ayat-ayat dalam surah Ali Imran, hati saya seperti tersiat-siat. Sudah lama benar saya lena. Saya berangan kepada fantasi keamanan yang tidak mungkin akan terjadi selagi umat Islam tidak mahu mengikut telunjuk Yahudi dan Nasrani. Sudah lama benar saya terbuai dengan cerita dongeng yang entah dari mana asalnya.
2 comments:
Salam.
Kak, jika saya telah membebel sesuatu yang tidak patut di dalam blog saya, maaf banyak-banyak. Ya, memang kadangkala saya ini banyak berbuat perkara yg tidak patut. Tetapi, saya akan tetap berusaha untuk berbuat apa yg patut. Terima kasih!
Tanggungjawab itu bermula dengan mengajarkan diri dengan Islam, beramal dengan al-Quran.
Syukurlah sudah bangun. Kita celikkan mata sama-sama.
Maryam dan Al-Aqsa memang tidak dapat dipisahkan.
Post a Comment